![]() |
PILAH: Sosialisasikan Teknis Pemilahan Sampah kepada Petugas Pilah dan Warga Kota - Foto Dok |
HABARIAJA.COM, BANJARMASIN - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin saat ini lebih memfokuskan upaya penanganan sampah langsung dari sumbernya dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk praktik langsung di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) yang tersebar kepada petugas pilah.
Langkah ini diambil guna memberi pemahaman dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tata cara pemilahan sampah yang baik dan benar.
BACA JUGA: Momen Idul Fitri, PLN Terangi 20 Fasilitas Umum di Kalselteng dengan Bantuan Pasang Baru dan Tambah Daya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat untuk memilah sampah sebenarnya sudah ada, namun terkendala kurangnya pemahaman teknis.
"Masyarakat sebenarnya mau memilah, tapi tidak tahu teknis pemilahan itu dan pengelompokan sampah dari jenisnya," ungkapnya, Sabtu (5/4).
Lebih lanjut, Ia menekankan perlunya penjadwalan waktu pembuangan sampah yang terstruktur berdasarkan jenisnya.
"Misalnya, hari tertentu diperuntukkan bagi pembuangan sampah organik, dan hari lainnya untuk sampah non-organik. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah yang berlebihan," jelas Sekdako.
"Kemarin imbauan jangan buang sampah selama dua hari lebaran itu bisa. Artinya apabila kita jabarkan secara teknis dalam bentuk surat edaran atau dalam bentuk aturan yang lebih spesifik saya rasa bisa dilakukan," sambungnya.
Menurutnya, saat ini sosialisasi dan imbauan di dunia maya terkait pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya cukup sering dilakukan.
Saat ini, fokus utama adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tata cara dan teknis pemilahan sampah agar masyarakat dapat melaksanakannya dengan benar dan pembuangan sampah menjadi lebih terstruktur.
Ia optimis inisiatif ini akan membuahkan hasil positif, mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya semakin meningkat.
Dirinya mengingatkan jika upaya ini tidak berhasil, bukan tidak mungkin permasalahan Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang dipenuhi tumpukan sampah akan terus berulang dan berdampak negatif bagi masyarakat.
"Jika ada kemauan dari diri masyarakat, saya rasa akan mudah kita laksanakan," pungkasnya.
Di waktu bersamaan, di tempat terpisah, Ketua TP-PKK Kota Banjarmasin, Hj Neli Listriani, juga mendukung penuh upaya ini dengan siap menggerakan kader-kadernya secara masif.
"Semua kader TP-PKK kita libatkan untuk aktif mengedukasi kepada masyarakat dengan harapan satu dua bulan ke depan tidak ada lagi tempat pemilahan sampah dan sampah itu dipilah langsung dari rumah masing-masing," tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wilda Yanti di sela mendampingi tim di lapangan, yakin dan optimis bahwa Banjarmasin bisa melaksanakan edukasi ini secara maksimal dan proaktif, sehingga bisa secepatnya terbebas dari bayang-bayang darurat sampah.
Terkait situasi TPS3R yang ada, ia mengakui pemilahan yang dilakukan rekan rekan petugas sudah cukup bagus, namun, dirinya membeberkan masih banyak yang harus dibenahi dan dilengkapi oleh Pemko Banjarmasin di TPS3R tersebut.
BACA JUGA: Hari Pertama Masuk Kerja, Pj. Sekdaprov Kalsel Langsung Sidak Ruangan SKPD
Seperti temuan limbah medis yang masih didapati di beberapa lokasi. "Makanya kita sosialisasikan dan edukasi lagi terkait sampah medis. Karena penanganannya khusus tidak boleh bersamaan dengan sampah rumah tangga," terangnya.
"Pada prinsipnya, limbah medis harus ditangani khusus dan berizin," tutupnya.
Untuk mendorong upaya edukasi teori pemilahan sampah profesional ini, pemerintah kota Banjarmasin pun akan menggalakkan perangkat daerah di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk meningkatkan pemahaman dan kebiasaan masyarakat dalam memilah sampah dari rumah. (pro/ak)